blog ini dalam masa memperbaiki diri,, silahkan kasi kritik dan sarannya demi kemajuan kita bersama ^^ trus jangan lupa di follow ya,,

Rabu, 20 Juli 2011

Musim Panas (NATSU)

Liburan merupakan hal yang diidam-idamkan oleh semua anak sekolah, biisa bebas dari berbagai kegiatan, dan bisa bebas dari pusing memikirkan berbagai ulangan yang ada. Natsu (musim panas) di Jepang berlangsung dari bulan Juli sampai september. belajar di tengh udara pnas yang lembab sungguh tidak menyenangkan, jadi diadakanlah liburan musim panas ari tanggal 20 juli sampai 31 agustus.
akan tetapi jangan bayangkan natsu yasumi (liburan musim panas) di Jepang sama dengan liburan di negara kita. para murid di jepang sebelum liburan telah dibekali buku doriru (buku latihan) yang harus dikerjakan selama musim panas. selain itu ada tugas kansatsu nikki (buku harian observasi), yaitu mencatat suatu pertumbuhan tanaman. segala maacam tugas diberikan untuk mengisi liburan mereka.
selain itu , selama liburan musim panas, tidak sedikit pelajar yang menggunakan waktu luangnya yang bekerja paruh waktu untuk mengumpulkan uang dan berwisata ke luar negeri.
aa juga siswa sma dan smp yang sibk belajar untuk ujian dan banyak juga yang belajar intensif di sekolah persiapan dan kursus. di lain pihak, pegawai mengambil cuti liburan atau cuti musim panas dengan pergi liburan dan jalan-jalan.


panas dan lembabnya udara ditambah dengan tugas sekolah membuat natsu yasumi menjadi musim yang menyebalkan bagi anak sekolah. namun begitu, pada musim panas banyak acara yang diadakan di berbagai daerah, misalnya hanabi taikai (pesta kembang api). langit natsu akan dihiasi kembng api hampir tiap malam. selain itu ada juga berbagai makanan khas musim panas, seperti wata ame (gulali) ringo ame (apel yang dicelup gula, juga ada ppermainan seperti Kingyo sukui (menyelamatkan ikan mas).
berhubung panas, biasanya saat festival musim panas dibagikan uchiwa (kipas brbentuk agak bulat kayak kipas sate), uchiwa ini sekaligus berfungsi sebagai iklan karena yang membagikannya adalah perusahaan2 termasuk stasiun televisi. gambarnya beranek macam ada yang bertuliskan kanji matsuri ada yang bergambar doraemon, hello kity dll.
rumah2 dihiasi fuurin, lonceng yang biasanya terbuat dari kaca. bunyinya yang merdu ketika ditiup angin membawa kesejukan hati. pada musim panas, kita bisa melihat orang-orang memakai yukata di setiap natsu matsuri. dari tua sampai muda, laki2 maupun perempuan. warna-warninya menghiasi malam-malam natsu.
pada saat natsu, ada juga obon (ziarah ke makam keluarga). biasanya sekitar pertangahan agustus. pada acara obon diadakan obon odori, tarian yang dipersembahkan untuk arwah nenek moyang yang ditarikan bersama2. bagi orang jepang yang dikenal sebagai hataraki hachi (lebah pekerja), panas membuat semangat untuk beraktivitas turun. untuk menambah energi, maka makanan untuk mengatasinya adalah unagi (semacam belut). unagi diyakini mengandung benyak vitamin B yang memberikn daya tahan tubuh dan meningkatkan semangat kerja.

sumber: tugas S1'07 sem 6

Kamis, 07 Juli 2011

Festival Tanabata

pada hari ke-7 bulan ke-7 sebelum perayaan Obon. Setelah kalender Gregorian mulai digunakan di Jepang, Tanabata dirayakan pada 7 Juli, sedangkan sebagian upacara dilakukan di malam hari tanggal 6 Juli. Di wilayah Jepang sebelah timur seperti Hokkaido dan Sendai, perayaan dilakukan sebulan lebih lambat sekitar 8 Agustus. Pada perayaan Tanabata, orang jepang memiliki tradisi untuk menuliskan harapan-harapan di atas tanzaku atau secarik kertas kecil berwarna-warni, kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu yang diberi nama "Sasa". Tradisi menggantungkan kertas harapan di pohon bambu 'Sasa' ini, berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) diselenggarakan yaitu sekita tgl 13-15 Agustus.

Tanabata (Festival bintang) merupakan salah satu tradisi kebudayaan jepang yang diselenggarakan 


Kertas-kertas tanzaku yang berisi berbagai macam permohonan diikatkan di ranting daun bambu membentuk pohon harapan di hari ke-6 bulan ke-7. Orang yang kebetulan tinggal di dekat laut mempunyai tradisi melarung pohon harapan ke laut sebagai tanda puncak perayaan, tapi kebiasaan ini sekarang makin ditinggalkan orang karena hiasan banyak yang terbuat dari plastik.



Festival ini diambil dari salah satu cerita legenda tua china. Diceritakan, pada suatu masa hidup seorang Dewa Bintang dengan seorang putri cantik yang bernama 'Orihime' (Putri Rajut) yang dikenal sebagai bintang Vega. 


Setiap hari 'Orihime' (Putri Rajut) berkerja merajut pakaian yang disebut 'Tanahata' untuk dipakai kepada sang Dewa. Hal ini membuat sang Dewa bintang merasa cemas karena melihat putrinya yang selalu bekerja keras merajut pakaian tiada henti. Untuk menghibur hati sang putri 'Orihime', dewa memutuskan untuk mencarikannya teman. Akhirnya dewa memperkenalkan Orihime dengan seorang pemuda bernama Kengyuu (Penggembala Sapi) yang dikenal sebagai Bintang Altair.Kengyu adalah seorang pemuda yang setiap hari bekerja sebagai penggembala sapi. Ia terkenal rajin dan ulet.


Setelah Orihime berkenalan dengan Kengyuu, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari mereka berusaha bertemu sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime melupakan pekerjaannya merajut baju, sehingga sang dewa tidak memiliki baju 'Tanahata' untuk dipakainya. Sedangkan Kengyuu melupakan sapi-sapinya sehingga sapi-sapi tersebut banyak yang sakit.


Melihat hal ini dewa bintang sangat marah. Akhirnya dewa memutuskan untuk menjauhkan Orihime dari Kengyuu. Sang Dewa membawa Orihime (Putri Rajut) ke sebuah tempat yang dihalangi oleh sungai besar bernama Ama no Kawa (Sungai Surga - The Milky Way) agar tidak bisa bertemu dengan Kengyuu. Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.


Sang Dewa yang merasa kasihan, akhirnya mengiziknkan Orihime untuk bertemu dengan Kengyuu satu tahun sekali pada tanggal 7 Juli yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan. Tetapi jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Ama No Kawa akan meluap, sehingga sepasang kekasih tersebut tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada dewa bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna warni yang disebut 'Tanzaku'kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.


Berdasarkan cerita ini, membuat orang jepang selalu merayakan tradisi Tanabata (Festival bintang) setiap tgl 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Pada mulanya mereka hanya ikut mendoakan agar pada hari itu cuaca cerah sehingga Orihime dan Kengyuu bisa bertemu. Agar cuaca tetap cerah, warga Jepang membuat Teru Teru Bozu , boneka dari kain perca putih. Boneka tersebut dipercaya bisa menangkal hujan jika digantungkan di depan rumah ataupun jendela.



Tetapi seiring berjalannya waktu, selain mendoakan agar Orihime dan Kengyuu dapat bertemu, saat ini orang jepang terbiasa mengikuti kebiasaan sepasang kekasih tersebut, menuliskan harapan-harapan mereka di atas secarik kertas berwarna warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu yang disebut "sasa", agar doa mereka terkabul. Harapan-harapan itu dituliskan dalam secarik kertas berwarna warni untuk mengibaratkan bintang yang berwarna warni yaitu Vega dan Altair yang berada di galaksi bima sakti. 


Penulisan dan penggantungan secarik kertas harapan ini berakhir ketika 'Obon Matsuri' (Festival Arwah) dimulai. Pohon bambu yang sudah digantungi banyak kertas harapan, akan dialirkan ke sungai sebagai pertanda agar kemalangan atau nasib buruk ikut hanyut terbawa oleh air dan doa segera terkabul.


Penggantungan hiasan berupa secarik kertas di batang pohon bambu saat Tanabata diibaratkan oleh jepang sebagai 'Pohon Natal Di Musim Panas (Summer Christmas Tree). Perayaan terbesar setiap tahun dilaksanakan di daerah Sendai. Pada saat festival dimulai jalan-jalan pertokoan si daerah ini akan ramai dengan hiasan - hiasan Festival Bintang.


Pada saat Tanabata biasanya akan dinyanyikan lagu seperti ini:


Sasano wa sara sara (Sasano* mengalir dengan lancar) Nokiba ni yureru (Ujungnya bergoyang goyang)Ohoshisama kira kira (Bintang berkelap kelip)Kin gin sunago (Bertaburan bagai emas perak)


Goshiki no tanzaku (Berwarna warni harapan dan doa)Watashi ga kaita (Yang aku tulis)Ohoshisama kira kira (Bintang berkelap kelip)Sora kara miteru (Dilihat dari langit) 


*Sasano = Perahu yang terbuat dari lipatan daun bambu*
Ada berbagai versi dari asal muasal festival Tanabata. Ada juga legenda yang mengisahkan tentang seorang wanita bernama Tanabatatsume yang harus menenun pakaian untuk dewa ditepi sungai, menunggu di dalam rumah dan menjadi istri sang dewa untuk semalam agar desanya terhindar dari bencana.
Ada juga legenda yang menceritakan tentang kisah cinta Putri Raja Langit, Orihime dari rasi bintang Lyra yang pandai menenun dan seorang penggembala sapi dari rasi bintang Aquila bernama Hikoboshi. Karena hikoboshi rajin bekerja Raja Langit mengizinkan Hikoboshi dan Orihime untuk menikah. Mereka hidup bahagia berdua hingga melupakan pekerjaan masing-masing yaitu menenun dan menggembala sapi, hingga membuat Raja Langit marah besar. Alkisah mereka dipisahkan paksa dengan sungai Amanogawa (galaksi Bima Sakti) dan hanya diberi kesempatan bertemu setahun sekali pada bulan ke-7 hari ke-7. Dan setiap tahun sekawanan burung Kasasagi (Kucica korea, burung nasional Korea Selatan) setiap tahunnya akan membantu Orihime dan Hikoboshi untuk bertemu di tangah sungai. hampir mirip dengan cerita di awal,, namun namanya aja yang berbeda. ^^
sumber: wikipedia, kabarjepang.com, wordpress