blog ini dalam masa memperbaiki diri,, silahkan kasi kritik dan sarannya demi kemajuan kita bersama ^^ trus jangan lupa di follow ya,,

Rabu, 16 Maret 2011

Alasan Kenapa Orang Jepang Terlihat Tabah meskipun Terkena Bencana

Seluruh dunia turut berbela sungkawa atas terjadiya tsunami sebulan yang lalu, banyak cara yang dilakukan oleh dunia utk mengekspresikan kesedihan mereka. dunia berharap Jepang cepat kembali pulih dan tetap semangat. menurut saya, jepang pastinya punya berjuta-juta cara utk mengembalikan kestabilan negaranya, sama seperti halnya saat terjadinya serangan Bom atom Amerika ke Hiroshima dan Nagasaki pada saat masa PD II.
sewaktu ingin melihat berita pertama tentang pasca tsunami jepang, yang terlintas di pikiran saya adalah banyak hal sedih yang akan terlihat, mungkin mereka akan menangis meratapi dan terlihat panik krn hrta benda yang menghilang seperti yang saya lihat pada saat gempa/tsunami di aceh tahun 2004 silam. tapi nyatanya tidak, saya melihat para bapak2 dan Ibu yang mengantri untuk berbelanja di konbini *kayak indomaret klo disini*, mereka membeli beberapa keperluan dan cadangan makanan mana tahu akan terjadi bencana lagi. bahkan saya melihat mereka mengantri untuk mengambil uang di ATM dan mengantri untuk air bersih. teman saya mengatakan juga, pada pasca bencana, semua TV menyiarkan tentang perkembangan bencana nonstop tanpa jeda iklan, menyiarkan terus tanpa musik sedih yang melambai lambai yang membuat kita terhanyut, tidak seperti di negara kita, kenapa itu terjadi??
kami pun bertanya kepada Sensei kami, dan dia menanyakan hal itu kepada sensei kami yang orang jepang, sensei mengatakan, orang jepang itu punya budaya malu untuk menunjukkan kesedihan mereka, mereka menympannya di dalam hati.
saya pun langsung mengerti, dalam pemikiran mereka, mereka tidak ingin menunjukkan kesedihan karena tidak mau menyusahkan orang lain yang melihat. seperti halnya saat kita memberi makanan yang tidak enak kpd org jpg, org jpg biasanya tdk akan pernah mengatakan makanan tsb itu tidak enak, dia selalu mengatakan "oishii-oishii" krn mrk tdk mau menyakiti hati si yang memberi.
rakyat jepang juga mempercayai pemerintahnya pasti bisa mengatasi masalah itu, jd buat apa mereka merasa panik? satu lagi hal yang penting menurut saya, yaitu karena budaya mengantri mereka sudah berakar di pikiran mereka,  inilah kedisiplinan mereka, sungguh hal yang membuat kita iri dan takjub terhadap sifat mereka ini.,
bagaimana dengan kita yang juga memiliki budaya mengantri dan budaya malu, mengapa kita tidak bisa sepeerti itu? yaah,,, seharusnya ini menjadi pertanyaan utk diri kita masing2,,,

source: mayumi sensei, tomo sensei, hamzon sensei, eman sensei, google dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar