Bahasa yang digunakan oleh setiap bangsa memiliki keragaman tata bahasa. Misalnya, bahasa Jepang, yang juga mempunyai keragaman tata bahasa sendiri. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman tentang bahasa Jepang, maka perlu untuk mengetahui tentang linguistik bahasa Jepang. Linguistik bahasa Jepang disebut dengan 日本語学 ' Nihon go- gaku', artinya ilmu bahasa Jepang.
Dalam linguistik bahasa Jepang ( Nihon go-gaku ) mempunyai berbagai cabang linguistik, diantaranya adalah Fonetik ( 音声学 ' onseigaku' ), fonologi ( 音韻論'on-in-ron' ), morfologi (形态 論 'keitairon' ), sintaksis ( 統語論'tougoron' ), semantik ( 意味論'imiron' ), pragmatik ( 御用論 'goyouron' ), sosio-linguistik ( 社会言語学'shakai gengogaku' ) dan lain-lain ( Dedi Sutedi, 2003 : 6 ) . Selain itu, ada juga yang disebut dengan morfofonemik. Morfofonemik adalah gabungan dua cabang linguistik, yaitu morfologi dan fonologi.
Morfologi (keitairon / 意味論) merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan Proses Pembentukannya. Objek kajian Morfologi yaitu paling tinggi kata (go/ tango), yang paling rendah ialah morfem (keitairon).
Morfem (keitaiso) merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat membentuk kata atau dapat merubah arti. Sedangkan kata (tango) merupakan morfem bebas/ bentuk bebas yang memiliki makna, tidak terikat dan dapat berdiri sendiri. Morfem terbagi dua yaitu: Morfem bebas (jiyuu keitaiso) dan morfem terikat (kousoku keitaiso). Morfem bebas merupakan morfem yang dapat berdiri sendiri misalnya ‘hon’, sedangkan morfem terikat ialah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, harus diikat dengan morfem lainnya, misalnya ‘bako’ dalam ‘honbako’.
Dalam morfologi verba bahasa Jepang, terdapat ’gokan’ dan ’gobi’. Koizumi (1993: 95) mengatakan ’gokan’ adalah morfem yang maknanya terpisah dengan jelas. Sutedi (2003:43) menambahkan bahwa ’gokan’ adalah morfem yang menunjukan makna aslinya. Sedangkan ’gobi’ menurut Sutedi (2003 :43) adalah morfem yang menunjukan makna gramatikalnya. Murarki dalam Hasibuan (2003: 10) mengatakan penanda akhir atau ’gobi’ disambung dibelakang kata dasar, adalah bentuk yang sangat kuat bergabung dengan kata dasar, gobi merupakan penanda waktu kala penegasan dan negasi.
Dalam Morfologi ada 3 hal penting yang dibahas yaitu:
1. Afiksasi (Setsuji), yaitu cara mengimbuhkan/ melekatkan ke dalam kata dasar, menurut Koizumi (1993:95) dalam bahasa Jepang afiksasi terbagi atas 3, yaitu:
a. Awalan (Settouji), pengimbuhan dengan menambahkan di awal kata dasar (Prefiks), contoh: * まー=まっ白、まっ赤 *おー=お名前、お元気
b. Akhiran (Setsubiji), pengimbuhan dengan menambahkan di belakang kata dasar (Sufiks), gobi merupakan setsubiji sedangkan setsubiji belum tentu gobi. contoh:
· ーさ=高さ、暑さ
· ーさ=高さ、暑さ
· ーする=勉強する、運動する
c. Sisipan (Setsuchuji), pengimbuhan dengan menambahkan di tengah kata dasar (infiks), contoh: * みる=見える *きく=聞こえる
2. Reduplikasi (Jufuku), yaitu pengulangan kata. Dalam bahasa Jepang, onomatope juga merupakan unsur yang mengalami proses ulangan (Tsujimura dalam Hasibuan; 2003: 16). Kozumi (1993: 108-109) membagi reduplikasi menjadi dua, yaitu :
- Reduplikasi kata dasar
Contoh: 人々’hitobito’、山々’yamayama’
- Reduplikasi afiksasi
Contoh : 若い /waka-i/ => 若々しい/waka-waka-shii/
3. Komposisi (Fukugo), yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru. Dalam bahasa Jepang, menurut koizumi (1993:109) adalah merupakan penggabungan beberapa morfem yang terbagi atas berbagai variasi.
Komposisi bahasa Jepang berdasarkan Kelas Kata yang Membentuknya:
· meishi + meishi (N+N), contohnya: ‘tegami’ = surat
· meishi + doushi (N+V), contohnya: ‘bonodori’ = tarian bon
· meishi + keiyoushi (N+Adj), contohnya: ‘nakayoku’ = akrab
· doushi + meishi (V+N), contohnya: ‘iriguchi’ = pintu masuk
· doushi + doushi (V+V), contohnya: ‘hikidasi’ = laci
· doushi + keiyoushi (V+Adj), contohnya: ‘torinikui’ = sulit diambil
· keiyoushi + meishi (Adj+N), contohnya: ‘wakamono’ = anak muda
· keiyoushi + doushi (Adj+V), contohnya: ‘yasuuri’ = Obral
· keiyoushi + keiyoushi (Adj+Adj), contohnya: ‘kireizuki’ = suka kebersihan
Dalam bahasa Jepang, Nomura ( 1992 : 185 ) juga membagi komposisi menjadi 3 pola berdasarkan hubungannya, yaitu :
1. hosokukanke ( hubungan pelengkap )
- Noun + Adjectiva. Contohnya : irojiro ‘warna putih’
- Noun + Verba. Contohnya : higure ‘ matahari terbenam ‘
- Noun + Adjectiva. Contohnya : irojiro ‘warna putih’
- Noun + Verba. Contohnya : higure ‘ matahari terbenam ‘
2. shuushokukankei ( hubungan penerang )
- Adjectiva + Verba. Contohnya : hayaoki ‘bangun cepat’
- Verba + Verba. Contohnya : tachiyomi ‘membaca sambil berdiri ‘
- Adjectiva + Noun. Contohnya : marugao ‘ wajah bulat ‘
- Verba + Noun. Contohnya : uchikizu ‘ luka memar ‘
- Noun + Noun. Contohnya : hondana ‘ rak buku ‘
- Adjectiva + Verba. Contohnya : hayaoki ‘bangun cepat’
- Verba + Verba. Contohnya : tachiyomi ‘membaca sambil berdiri ‘
- Adjectiva + Noun. Contohnya : marugao ‘ wajah bulat ‘
- Verba + Noun. Contohnya : uchikizu ‘ luka memar ‘
- Noun + Noun. Contohnya : hondana ‘ rak buku ‘
3. tairitsukankei ( hubungan perlawanan )
- Noun + Noun. Contohnya : ashikoshi ‘ kaki dan pinggang’
- Verba + Verba. Contohnya : urikai ‘ jual beli ‘
- Adjectiva + Adjectiva. Contohnya : sukikirai ‘ suka dan tidak suka’
- Noun + Noun. Contohnya : ashikoshi ‘ kaki dan pinggang’
- Verba + Verba. Contohnya : urikai ‘ jual beli ‘
- Adjectiva + Adjectiva. Contohnya : sukikirai ‘ suka dan tidak suka’
Perubahan bentuk kata disebut konjugasi,, kanjugasi dalam bahasa jepang:
· Mizenkei, yaitu perubahan bentuk verba yang didalamnya bentuk maksud, bentuk pasif, bentuk menyuruh.
· Renyokei, yaitu perubahan bentuk verba yang menyangkut bentuk formal bentuk masu, bentuk –te, bentuk –ta.
· Shusikei, yaitu verba bentuk kamus yang digunakan di akhir kalimat.
· Rentaikei, yaitu verba bentuk kamus yang digunakan sebagai modifikator.
· Kateikei, yaitu perubahan verba ke dalam bentuk pengandaian.
· Meireikei, yaitu perubahan kata kerja dalam bentuk menyuruh.
sangat membantu sekali dalam mengerjakan tugas. terima kasih banyak :D
BalasHapusya sama sama ya ^^
BalasHapuskalo ada yg mo ditanyakan lagi, silahkan,, mungkin saya bisa membantu
makasih atas ilmunya mas...bermanfaat sekjali
BalasHapusmorfem bebas dan morfem terikat dalam bahasa jepang apa saja?
BalasHapusterima kasih banyak Admin ^_^ sangat membantu artikelnya . . .
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSebaiknya dicantumkan daftar pusataka atau sumber bacaannya. Btw, terima kasih ilmunya ^^
BalasHapuskak mau tanya2 tentang materi itu dong...
BalasHapusmin apa saja keslahan orang indonesia dalam beljar bahasa jepang
BalasHapus