Sebelum datangnya imigran china ke jepang pada jaman yayoi abad ke-4, jepang belum mempunyai huruf meskipun mereka sudah memiliki bahasa. kedatangan imigran china ke jepang membawa dampak besar dalam kehidupan masyaraakat jepang. Masyarakat jepang mengambil tulisan han itu serta cara pengucapannya "onyomi" (pengucapan china), tetapi mereka tidak meninggalkan bahasa mereka sebelumnya, dan mengambil huruf-huruf han tersebut diolah dan dijadikan untuk pengucapan bahasa jepang "kunyomi" (pengucapan jepang). Dari kanji-kanji itulah mulai terbentuk katakana yang mulanya dulu hanya digunakan untuk para pria, sedangkan hiragana yang juga terbentuk dari huruf-huruf kanji digunakan untuk wanita. huruf katakana dan hiragana diperkirakan dibuat oleh Kibino Makibi pada abad ke-6, huruf-huruf tersebut dibuat dari bagian-bagian huruf kanji. Kedua huruf ini disebut dengan gojuon/ 五十音 (50 buah bunyi).
Dewasa ini, jepang menggunakan ketiga huruf tersebut ditambah dengan romaji (huruf romawi) dalam sebuah tulisan atau wacana sekaligus. Huruf kanji sering digunakan untuk mengutarakan arti dari kata kerja, kata sifat dan kata benda. sedangkan huruf hiragana sering kita lihat digunakan sebagai joshi tau partikel, biasanya digabung dengan kanji sebagai imbuhan (setsuji) dan juga kata sambung (setsuzokushi). huruf katakana digunakan untuk menulisakan kata bahasa serapan asing, nama-nama org luar, negara, penekanan suatu kata atau kadang digunakan untuk pengganti tanda kutip. sedangkan huruf romaji biasanya digunakan untuk singkatan.
Berbeda dengan huruf hiragana dan katakana yang satu huruf memiliki satu cara baca, huruf Kanji dapat dibaca dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, kanji 生 bisa dibaca sebagai 生 ketika dalam "先生" (guru), atau sebagai う dalam "生まれた" (lahir).
Di atas sudah disinggung tentang pengucapan kanji jepang yang terbagi dua yaitu: onyomi dan kunyomi. On’yomi (音読み) atau ucapan Cina adalah cara membaca aksara kanji mengikuti cara membaca orang Cina sewaktu karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Pengucapan karakter kanji menurut bunyi bahasa china bergantung kepada zaman ketika karakter tersebut diperkenalkan di Jepang. Akibatnya, sebagian besar karakter kanji memiliki lebih dari satu on’yomi. Kanji juga dikenal orang Jepang secara bertahap dan tidak langsung dilakukan pembakuan. Biasanya pengucapan onyomi ditulis setidaknya dengan satu kanji lainnya untuk membentuk sebuah kata. Sedangkan Kun’yomi (訓読み) atau ucapan Jepang adalah cara pengucapan kata asli bahasa Jepang untuk karakter kanji yang artinya sama atau paling mendekati. Kanji tidak diucapkan menurut pengucapan orang Cina, melainkan menurut pengucapan orang Jepang. Bila karakter kanji dipakai untuk menuliskan kata asli bahasa Jepang, okurigana sering perlu ditulis mengikuti karakter tersebut.
Seperti halnya, on’yomi sebuah karakter kadang-kadang memiliki beberapa kun’yomi yang bisa dibedakan berdasarkan konteks dan okurigana yang mengikutinya. Beberapa karakter yang berbeda-beda sering juga memiliki kun’yomi yang sama, namun artinya berbeda-beda. Selain itu, tidak semua karakter memiliki kun’yomi.
Misalnya, kanji 風, yang dapat dibaca "ふう", "ふ", atau "かぜ". Onyominya adalah "ふう" dan "ふ", dan kunyominya adalah "かぜ". Perhatikan ketika kanji digunakan sebagai bagian dari sebuah kata benda, misalnya "台風" atau "お風呂", onyomi "ふう" atau "ふ" yang biasanya digunakan. Jika kanji ditulis sendiri, biasanya menggunakan kunyomi. Di sini, "風" adalah sebuah kata yang berarti "angin". Dibaca“かぜ”.
Dalam kanji juga ada yang disebut dengan Kokuji (国字 aksara nasional) atau wasei kanji (和製漢字kanji buatan Jepang) adalah karakter kanji yang asli dibuat di Jepang dan tidak berasal dari Tiongkok. Kokuji sering hanya memiliki cara pembacaan kun’yomi dan tidak memiliki on’yomi, misalnya:
*峠 (tōge): lintasan pegunungan
*峠 (tōge): lintasan pegunungan
*榊 (sakaki): pohon sakaki (Cleyera japonica)
*畑 (hatake, hata): ladang, perkebunan
*辻 (tsuji): sudut jalan, perempatan jalan
*腺 (sen): kelenjar
*働 (hatara(ku); on’yomi: dō) : bekerja.
Keseluruhan kanji berjumlah kira-kira 50.000 buah, yang digunakan di jepang kira-kira 10.000 buah, tetapi oleh kementrian jepang, Daftar Tōyō kanji digantikan dengan daftar Jōyō kanji (常用漢字) berisi 1.945 karakter pada 10 Oktober 1981. Keseluruhan huruf kanji tersebut dapat dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Shoukei Moji 象形文字
Huruf ini dibuat dengan cara meniru bentuk benda sesungguhnya. Contoh: 日、月、山、川、人、口、魚、鳥 dan sebagainya. Huruf Shoukei Moji ini jumlahnya sedikit, tetapi merupakan dasar dari pembentukan huruf kanji lainnya. Seperti Shinji Monji dan Keisei Monji yang merupakan huruf yang berdasarkan pada Shoukei Monji.
2. Shiji Moji 指示文字
Huruf ini juga sedikit tetapi juga menjadi dasar penulisan bagi huruf kanji lainnya. Contoh: 一,二、三、上、下,本、森.
3. Kaii Moji 会意文字
Huruf yang merupakan gabungan dua buah shiji moji atau dua buah shoukei moji atau merupakan gabungan shiji moji dengan shokei moji. Penggabungan dua buah huruf tersebut menjadi satu huruf melahirkan pengucapan dan arti yang baru.
Contoh:
· 信(のぼ)Berasal dari dua buah huruf yaitu 人dan言.
· 古(こ)Berasal dari dua buah huruf yaitu 十dan 口.
· 男(おとこ、だん)Berasal dari dua buah huruf yaitu 田dan 力.
· 炎(ほのお、えん)Berasal dari dua buah huruf yaitu 火dan 火.
· 明(めい、あかるい)Berasal dari dua buah huruf yaitu 日dan 月.
4. Keisei Moji 形声文字
Huruf keisei adalah dua buah huruf kanji digabung, yang satu bagian mengutarakan bunyi bacaannya dan yang satu lagi mengutarakan jenis artinya. Huruf keisei moji adalah huruf yang paling banyak dalam kanji, yaitu mencapai 85%. Bagian yang berhubungan dengan arti disebut dengan bushu. Sedangkan bagian lainnya menunjukkan arti sesuai dengan bushu tersebut.
Contoh:
· 清(せい)Huruf ini dibaca sebuai dengan bagian yang di kanan yaitu 青(せい、あおい) , tetapi artinya adalah sesuai dengan bagian huruf sebelah kiri, さんずい yang berarti air. Sehingga huruf ini diartikan sebagai air yang berwarna biru, yaitu air bersih.
· 銅(どう)Huruf ini dibaca sebuai dengan bagian yang di kanan yaitu 同(どう) , tetapi artinya adalah sesuai dengan bagian huruf sebelah kiri, 金(きん. Sehingga huruf ini diartikan sama dengan degan emas atau uang, yaitu logam.
5. Tenchuu Moji 転注文字
Tenchuu adalah pemakaian huruf yang hanya mengutamakan bunyinya sementara artinya sudah tidak ada hubungannya dengan arti kanji tersebut satu persatu. Pemakaian tenchu ini biasanya dipergunakan dalam kanji mejemuk.
Contoh: 出来る(できる)、命令(めいれい)、沢山(たくさん)。
6. Kashaku 仮借文字
Kashaku adalah pemakaian huruf kanji yang tidak berhubungan dengan arti kanji tersebut. Tetapi yang dipergunakan hanyalah bunyi huruf tersebut untuk menyebut benda dari bahasa asing.
Contoh: 亜米利加(アメリカ)、亜細亜 (アジア)、印度(インド)。
Huruf kanji merupakan salah satu aspek yang sulit dalam mempelajari bahasa Jepang. Hal ini dirasakan bila kita tidak memiliki latar belakang budaya kanji. Walaupun memiliki budaya kanji pun seperti Korea, China, Taiwan kadang terasa sulit bila berhadapan dengan kanji Jepang. Dengan melihat bentuknya mereka biasanya tahu apa arti kanji tersebut, bagaimana penulisannya, tetapi mereka terbentur pada cara membacanya. Walaupun bentuk kanji yang dipakai dalam bahasa Jepang sama dengan seperti kanji China atau Korea, tetapi cara membacanya sama sekali berbeda.
Itulah salah satu kesulitan mempelajari huruf kanji yang sering dialami oleh para pembelajar yang memiliki latar belakang kanji. Kalau kita ingin menguasai bahasa Jepang lebih mendalam, maka keterampilan baca tulis huruf kanji harus dikuasai. Tetapi kalau kita hanya ingin menguasai percakapan sederhana saja, penguasaan huruf kanji dapat dipelajari secara sepintas saja.
Untuk menguasai huruf kanji Jepang tidaklah begitu susah kalau kita sering berlatih menggunakannya. Berikut ini dasar-dasar mempelajari huruf kanji yaitu :
1. Bushu
Huruf kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan yang membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian-bagian tersebut pada akhirnya membentuk huruf kanji secara utuh. Bushu adalah bagian yang terpenting yang menunjukkan sehubungan dengan apa arti huruf tersebut yang dapat dijadikan suatu dasar untuk pengklasifikasian huruf kanji. Hal ini akan memudahkan kita ketika mencari arti suatu kanji pada sebuah kamus. Karena biasanya kamus kanji selalu dilengkapi dengan daftar bushu untuk mempermudah cara pemakaiannya.
Kalau diklasifikasikan keseluruhan bushu tersebut dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis, yaitu: hen, tsukuri, kanmuri, kyaku, kamae, tare, nyou.
· Hen merupakan bushu bagian sebelah kiri huruf tersebut.
Contoh bushu hen、月,イ、口、土、木、王、糸、言、禾、酉、矛、釆 dll
· Tsukuri merupakan bushu bagian sebelah kanan huruf tersebut.
Contoh bushu tsukuri, yaitu: 力
· Kanmuri merupakan bushu kanji bagian sebelah atas huruf tersebut.
Contohnya,
· Kyaku merupakan bushu kanji bagian sebelah bawah huruf tersebut.
Contohnya,
· Kamae merupakan bushu kanji bagian luar huruf tersebut, biasanya mengelilingi huruf tersebut. Contohnya,
· Tare merupakan bushu kanji yang ditarik dari kanan atas membelok ke kiri bawah. Contohnya,
· Nyou, merupakan bushu kanji yang membelok dari bagian kiri tas ke kanan bawah. Contohnya,
2. Kakusuu
Kakusuu adalah jumlah garis atau coretan yang membentuk huruf kanji, garis-garis atau coretan-coretan yang membentuk huruf kanji ini biasanya dihitung. Jumlah garis atau coretan yang membentuk kanji sangat beragam, ada kanji yang sederhana yang terbentuk dari garis atau coretan yang sedikit, namun ada juga kanji rumit yang memiliki jumlah garis atau coretan cukup banyak. Untuk mengetahui jumlah garis atau coretan kanji pertama-tama kita harus mengetahui garis atau coretan yang sering dipakai dalam penulisan kanji. Kakusuu pun dapat dipakai untuk mencari arti kanji yang ada pada sebuah kamus kanji.
3. Hitsujun
Hitsujun adalah urutan penulisan garis-garis atau coretan pada saat menulis kanji. Penulisan huruf kanji ini harus berurutan dengan benar. Penulisan kanji dengan garis atau coretan tidak dilakukan secara sembarang tetapi ada tata caranya. Pertama-tama kita harus menulis coretan bagian atas dulu lalu bagian tengah dan yang terahir barulah menulis coretan bagian bawah. Istilah hitsujun ini tidak saja berlaku bagi penulisan kanji saja tetapi juga berlaku bagi penulisan huruf hiragana dan katakana.
4. Rikusho
Rikusho adalah bahasan tentang asal-usul sebuah kanji dilihat dari segi pembentukan serta pemakaiannya. Ada huruf kanji yang dibuat dengan cara meniru atau menggambarkan bentuk sebuah benda misalnya kanji yama “gunung, kanji kawa “sungai” dan lain sebagainya.
5. On’Yomi dan Kun’yomi
On’yomi adalah pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa China jaman dulu sedangkan kun’yomi adalah pembacaan kanji dengan cara menetapkan bahasa jepang sebagai cara membaca kanji.
Kesimpulan dan saran
Huruf kanji merupakan salah satu kendala dalam mempelajari bahasa jepang. Hal ini sangat dirasakan oleh pelajar asing yang notabene masih asing dari tulisan kanji tersebut. Tidak hanya pelajar asing saja, pelajar dari negara yang memiliki tulisan yang hampir sama dengan kanji pun merasa cukup sulit untuk menghapal cara bacanya yang cukup berbeda. Hal utama yang menjadi kesulitan dalam mempelajari kanji adalah harus mengingat cara baca onyomi dan kunyomi, karena pada umumnya dalam satu karakter kanji bukan hanya satu melainkan lebih dari satu yaitu onyomi dan kunyomi tersebut. Kesulitan lainnya adalah banyaknya karakter kanji yang hampir mirip cara bacanya, namun berbeda artinya.
Untuk dapat menguasai kanji cara yang paling efektif adalah dengan sering melatih kanji setiap hari, yaitu dengan banyak membaca dan menulis. Membaca bacaan berbahasa Jepang seperti koran, majalah, buku, komik dan bacaan lain kemudian menuliskannya kembali akan membantu melatih otak kiri dan memudahkan kita, para pelajar untuk mengingat kata-kata dalam bahasa Jepang.
Daftar Pustaka
Nelson, Andrew N, 2008. Kamus Kanji Modern, Jepang Indonesia. Jakarta-Indonesia: Kesaint Blanc
Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: Usu Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar