blog ini dalam masa memperbaiki diri,, silahkan kasi kritik dan sarannya demi kemajuan kita bersama ^^ trus jangan lupa di follow ya,,

Sabtu, 15 Desember 2012

Balasan Peri

Aku duduk di dahan pohon akasia di pinggir jalan dekat sebuah sekolah. Matahari muncul di ufuk timur, memendarkan cahaya kuning keemasan. Aku bersiul mendendangkan lagu kesukaanku saat memandang keindahan alam ini, menenangkan jiwaku yang polos seperti anak-anak. Aku menghirup udara pagi yang menyehatkan, satu-dua-tiga para manusia berjalan melewati pohon tempatku singgah.

Aku mulai bosan, akupun mulai terbang mengelilingi angkasa. Tubuhku sangat kecil, hanya sebesar Aqua botolan 600ml, itu sebabnya aku merasa ringan. Aku mengepakkan sayap-sayap kecilku sepelan mungkin, menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan. Tuhan amat baik memeberi alam yang begitu luas dan begitu indah kepada makhluknya, sayangnya manusia tidak merawatnya. Aku benci manusia, kadang mereka seenaknya sendiri, merusak dan menghancurkan alam. Mereka tidak bersyukur padahal mereka adalah penghuni bumi ini.


aaah lagi lagi aku ngedumel, lebih baik aku terbang lagi, atau lebih baik aku kembali ke desa ke rumahku di hutan tropis. ok baiklah, aku akan pulang, semalam aku sudah berkeliling.

aku melewati sebuah kota, dan beberapa desa sampai akhirnya aku yakin rumahku sudah dekat.

"Iry," seseorang memanggilku, aku menoleh, Lit menatapku.
"hei, Lit, kamu lihat rumahku?" tanyaku.
wajahnya tiba-tiba murung.
"Ry, selama kamu pergi, rumah-rumah kita telah hancur, dirusak oleh manusia."
aku menatapnya tak percaya.
"I-ibuku?"
"Ibumu tewas bersamaan dengan tumbangnya pohon tempat kalian tinggal."
aku terdiam, Ibuku memang sebuah pohon, tapi aku menyayanginya, dia tempatku tumbuh. Tanpa sadar, air mataku meleleh. aku tidak rela Tuhan, aku tidak rela jika manusia sembarangan merusak rumah kami. Aku semakin benci, benci sekali dengan manusia! ingin rasanya kumusnahkan semua manusia.

aku menarik tongkat ku dari balik saku rokku, dengan sekuat tenaga, dari yang diajarkan oleh ibuku, aku mengeluarkan mantra penghancur. beberapa saat kemudian, hujan datang, petir menyambar, dan angin puting beliung muncul, perlahan hujan mulai mengalir ke beberapa desa, beberapa kota. sampah-sampah yang dibuang sembarangan mulai menutupi saluran selokan, perlahan hujan telah menggenangi kota, terjadilah banjir dimana-mana. hutan yang digunduli terjadi erosi, sedikit demi sedikit tanah yang seharusnya dilindungi oleh pohon terkikis, karena tak kuat menahan air yang telah tercampur dengan air, maka terjadilah longsor...

Lit tiba-tiba menarik tongkatku, aksiku pun ikut terhenti, bencana mulai surut.
"Iry, sebaiknya kita pulang ke Netherland, di dunia manusia ini, manusia tidak bersyukur. lebih baik kita kembali.. seperti teman-teman kita yang lain. tanpa kau beri bencana, dunia manusia pasti akan mati nanti akhirnya. ayo kita kembali." ucapnya menarikku

ya, benar, lebih baik aku pulang. pulang ke temapat asalku. Tuhan, semoga manusia yang kuberi pelajaran tadi mau berfikir untuk mencintai bumi mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar