Dikisahkan seorang anak manusia akan berangkat menuju ujian tertulis tahap 1 di sebuah bank syariah di kota medan. Dia berencana pergi dari rumahnya jam satu siang, karena ujiannya jam 4 sore. Namun karena dia butuh uang untuk ongkosnya pergi, dia menunggu orang tuanya pulang. Akhirnya sang ayah pulang jam 01.30 , dan ia pun mendapat ongkos lebih dari sang ayah.
Entah karena ongkos telah diberi lebih, dia berbaik hati naik beca bareng tetangga tetangganya yang ingin pergi les. Iapun berniat membayar tukang beca tersebut sendiri. Ia pikir, hanya 3000 saja mengapa harus berkerah. Namun sang tukang beca berkata lain, karena yang naik beca tiga orang, dia diharuskan membayar lebih, akhirnya diikhlaskannya saja membayar 5000 rupiah.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya muncul angkot yang menuju medan, dia pun naik. Dia mendengar kabar dari pak supir kalau ada demo buruh di daerang Tanjung Morawa. Kata supir angkotnya kemungkinanan ia akan diturunkan di daerah medan star Tanjung Morawa, krn macet oleh demo buruh tersebut.
sumber: kompas
Kata pak supir lagi, dari situ ada angkot dadakan yang membawa para penumpang dari Medan Star menuju Amplas. Namun apa dikata, ternyata jalan menuju Tanjung Morawa ditutup dari lubuk pakam, semua angkot diharuskan lewat jalan Batangkuis.
Dia pun mulai resah dan bertanya kepada supir angkot
"kita lewat mana pak?" tanyanya
"bapak ga lewat sajalah, semua turun saja disini, naik angkot yang mau antar saja ya,"
Akhirnya dia dan para penumpang lain diturunkan tepat di simpang timbangan. Dia semakin resah, waktu telah menunjukkan pukul 2. dia pun bertanya sama org sekitar.
"pak pak, kalau dari sini ke Batangkuis berapa lama jauhnya?'
"2 jam nak, naik angkot ini aja, mau naik?"
"oh nggak pak,, saya nunggu dijemput" katanya spontan.
Akhirnya dia berinisiatip menelpon ayahnya, minta diantar ke tujuan. dalam hati dia berpikir kalo naik kereta/motor kemungkinan sampai nya cepat. Dia merasa sayang sekali kalau harus tidak mengikuti ujian ini, dalam hati ia berfikir, dia pasti bisa lulus di ujian tahap satu ini. Sang ayah pun bergegas dari rumah dan akhirnya sampai di simpang timbangan jam setengah 3 lewat.
Ternyata jalan ke arah Batangkuis tidaklah semulus yang dibayangkan, banyaknya perbaikan jalan dan lubang disana sini serta banyaknya kendaraan yang lewat, sempat menghambat perjalanan. Namun sang ayah membawa besi tua nya yang sebenarnya cuma kuat 40 km/jam itu dengan gigih. Ayahnya yang biasanya membawa motor seperti odong-odong, kali ini membawa kereta dengan kecepatan maksimal, semaksimal kereta butut itu. dalam hati sang ayah, dia berharap sang anak sampai ke tujuan sebelum jam 4. Sang ayah berfikir, dia pasti bisa mengantar sang anak dengan selamat dan tepat waktu. Dilain pihak, sang anak berdoa-doa dalam hatinya agar diberi kesempatan mengikuti ujian kali ini. Dia sangat yakin dia bisa lulus, hanya itulah harapannya.
Saat waktu menunjukkan pukul 15. 35, mereka sudah tiba di daerah tembung. dengan kekuatan penuh sang ayah, membawa keretanya semakin kencang. dan mungkin ini adalah mu'jizat, jalan H.M Yamin lumayan lenggang saat itu. Semakin mendekati waktu sang anak semakin giat berdoa dalam hati.
Akhirnya mereka sampai tepat lima menit sebelum ujian dimulai, bahkan sang anak masih sempat shalat ashar. Dia menyelesaikan soal ujiannya dengan harapan yang sangat tinggi. Ujiannya tidak begitu sulit jika kamu mengerti agama, namun banyak soal yang menjebak.
Perjalanan tidak hanya sampai disitu. Pada saat pulang, mereka terkena hujan badai dan berteduh di sebuah masjid daerah Amplas. Mereka berteduh lebih dari sejam, kira kira sampai shalat maghrib. Selepas shalat mereka pun beranjak menuju rumah. Namun setelah melewati jalan fly over daerah Amplas. macet panjang menghadang. Dari fly over SM Raja sampai lewat Polda sebelum Vihara, macetnya luar biasa. Setelah ditanya-tanya apakah masih ada demo, makanya macet. Ternyata tidak, macet terjadi karena ada banjir di daerah Polda(jalan batas).
sumber: pribadi
Di tengah kemacetan sang ayah bertanya lg kesana-sini apakah ada jalan potong dari sini.
Seorang bapak menjawab "ada pak, tapi jalannya lewat sawah sawah."
"dari jalan perumahan ini pak."
Akhirnya sang ayah mengikuti intruksinya. Dengan meraba-raba mereka lewat jalan yang masih bagus, namun diujung jalan mereka bertemu seorang bapak-bapak lain.
"mau kemana pak?" tanyanya
"ke arah tanjung morawa."
"bukan lewat situ pak, tp lewat sana," tunjuknya ke arah jalan tak terlihat.
"kalo kesana?" tunjuk sang ayah ke jalan yang lumayan bagus.
"kalo itu ke patumbak, balik ke amplas lagi pak."
Akhirnya setelah beberapa saat berfikir, ada bapak bapak lain lewat.
"bapak mau ke Tanjung Morawa? lewat sini pak, ayo ikut saya, saya juga ke tjg morawa pak"
Mau tak mau sang ayah mengikuti si pengendara motor yang tak dikenali.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya tidak baik mengikuti org yg tak dikenal, namun krn tak ada cara lain sang ayah berfikir pasti bisa sampai kalau mengikuti si bapak itu.
Mereka pun akhirnya melewati jalan licin, becek, berumput, di tengah kebun/sawah atau mungkin hutan barang kali. Sang anak berdoa, semoga mereka tidak terpeleset, berdoa semoga tidak ada rampok, berdoa supaya bapak-bapak yang membawa mereka beneran orang baik. berdoa semoga tidak ada hantu berkeliaran.
Akhirnya mereka sampai lagi di jalan besar berkat bantuan bapak-bapak baik hati tadi. Disini ternyata masih macet, namun sang ayah menyalip diatara mobil mobil truk besar dan mentok di satu titik lebih dari setengah jam. Namun akhirnya kemacetan ini telah diamankan beberapa Polisi, mereka pun bisa lewat beberapa saat kemudian. Alhamdulillah setelah beberapa saat menjalankan kenderaan pelan-pelan bersama-sama para pengendara lain, macet tidak menghadang lagi dan jalanan kosong melompong menuju Tanjung Morawa. Sang ayah memacu motornya sampai di rumah dengan selamat.
Alhamdulillahnya lagi,,, sang anak Lulus Ujian tahap 1.
Dalam hati sang anak berfikir ternyata dengan tekad yang kuat dia pasti bisa melakukannya! dan semoga halangan rintangan ini memang jalan nya menuju sukses. amin
Subhanallah, berkat yakinmu dan pertolongan Bapakmu Num! Sukses ya =D
BalasHapusaaaamiiiin~~
Hapus